Sidoarjo - Usai dari Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng, Kapolda Jatim Unggung Cahyono langsung menuju Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Surabaya di Porong. Di dalam LP, Unggung dicurhati tahanan.
Setiba di LP, Unggung langsung ditemui kepala LP Bambang Sumardiyono. Setelah itu, Unggung turun menuju blok F yang terdiri dari napi kasus teroris.
"Ada apa pak? tumben mengunjungi kami," kata Fathur salah satu napi kasus teroris, Rabu (17/7/2013).
Mendapat pertanyaan itu, Unggung menjawab jika kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi. "Di bulan suci Ramadan ini saya hanya ingin bersilaturahmi," jawab Unggung.
Dalam kesempatan itu, Fathur meminta agar dirinya dan napi teroris lainnya lebih diperhatikan. "Tolong saya dan teman-teman diperhatikan, pak. Saya ini bukan teroris tapi kenapa kena undang-undang teroris," lanjut Fathur.
Mendapat pertanyaan itu Unggung hanya menganggukkan kepala saja. Dia langsung menuju blok lain. Namun Unggung hanya melewati saja tanpa masuk.
Bambang membenarkan jika kedatangan Unggung bertujuan untuk berkoordinasi dalam hal pengamanan agar kejadian di LP Tanjung Gusta tak merembet ke LP yang dipimpinnya.
"Di sini memang overload. Penjaganya hanya 150 petugas. Kerjanya dibagi 4 shift sehingga hanya 14 penjaga yang stand by mengawasi ribuan napi tersebut," ujar Bambang.
Karena itu, Bambang mempunyai cara tersendiri untuk mengkondusifkan suasana di dalam LP. "Kami berusaha mendekati napi setiap hari. Caranya dengan mengobrol," tandas Bambang.
sumber : Detik
Setiba di LP, Unggung langsung ditemui kepala LP Bambang Sumardiyono. Setelah itu, Unggung turun menuju blok F yang terdiri dari napi kasus teroris.
"Ada apa pak? tumben mengunjungi kami," kata Fathur salah satu napi kasus teroris, Rabu (17/7/2013).
Mendapat pertanyaan itu, Unggung menjawab jika kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi. "Di bulan suci Ramadan ini saya hanya ingin bersilaturahmi," jawab Unggung.
Dalam kesempatan itu, Fathur meminta agar dirinya dan napi teroris lainnya lebih diperhatikan. "Tolong saya dan teman-teman diperhatikan, pak. Saya ini bukan teroris tapi kenapa kena undang-undang teroris," lanjut Fathur.
Mendapat pertanyaan itu Unggung hanya menganggukkan kepala saja. Dia langsung menuju blok lain. Namun Unggung hanya melewati saja tanpa masuk.
Bambang membenarkan jika kedatangan Unggung bertujuan untuk berkoordinasi dalam hal pengamanan agar kejadian di LP Tanjung Gusta tak merembet ke LP yang dipimpinnya.
"Di sini memang overload. Penjaganya hanya 150 petugas. Kerjanya dibagi 4 shift sehingga hanya 14 penjaga yang stand by mengawasi ribuan napi tersebut," ujar Bambang.
Karena itu, Bambang mempunyai cara tersendiri untuk mengkondusifkan suasana di dalam LP. "Kami berusaha mendekati napi setiap hari. Caranya dengan mengobrol," tandas Bambang.
sumber : Detik
Biasakanlah berkomentar dengan bahasa yang baik.
Komentar Sara, link, atau tidak pantas, masuk folder spam.