Sidoarjo - Pernikahan di Desa Kepadangan, Tulangan, Sidoarjo ini mungkin merupakan pernikahan paling unik di Indonesia. Bayangkan, 4 bersaudara menikah berbarengan di hari ini, Senin (19/8/2013). Keempat pasangan itu pun dengan anggunnya bersanding bersama di pelaminan.
Mereka adalah putra putri pasangan Achsan Mawardi dan Rofiatul Adafiah. Pasutri tersebut memiliki 7 anak. Dan yang menikah adalah anak nomor dua, tiga, empat, dan lima.
Anak nomor dua adalah M. Ulum Idris yang menikahi Eva Ernawati asal Tulangan, Sidoarjo. Anak nomor tiga adalah Wahidatul Qur Ani yang dipersunting M. Saifulloh asal Candi, Sidoarjo. Anak nomor empat adalah M. Ulyan Sayusshofah yang memperistri Uyun Afadah asal Wonoayu, Sidoarjo. Dan anak nomor lima adalah Manilatur Rohmah yang diperistri M. Amin Satria Irawan asal Malang.
"Pernikahan ini merupakan suatu kesepakatan," kata Achsan kepada wartawan.
Achan menceritakan, awalnya dia dan istrinya sedang membahas tentang pernikahan Ulum, anaknya nomor dua. Kebetulan diskusi itu didengar oleh anaknya yang nomor tiga dan empat. Mereka pun meminta juga agar dinikahkan. Saat sedang mempertimbangkan hal itu, anak nomor lima, Manilatur, ternyata juga mendengarnya.
"Adiknya (Manilatur) juga ingin dinikahkan. Akhirnya semua sepakat menikah bareng dengan alasan menghemat biaya," lanjut Achsan.
Meski resepsinya dilaksanakan bersama. Namun akad nikah dilangsungkan berbeda. Ulum dan Wahidatul (anak kedua dan ketiga) melangsungkan akad nikah Minggu (18/8/2013) kemarin. Sementara Ulyan dan Manilatur (anak keempat dan kelima) melangsungkan akad nikah pagi tadi.
Perhelatan 'akbar' tersebut akhirnya digelar. Keempat pasangan secara bersama duduk di pelaminan. 600 undangan telah disebar untuk pernikahan unik tersebut. Meski dilangsungkan berbarengan, namun hal itu tak mengurangi kesakralan sebuah resepsi pernikahan.
"Deg-degan juga, tapi saya merasa senang dan bangga. Untuk bulan madu, saya belum memikirkannya," ujar anak kelima, Manilatur.
Perias para pengantin, Fitri Sutarmi, menjelaskan jika persiapan merias pada pengantin membutuhkan waktu yang cukup lama. Fitri mengaku membutuhkan 12 pembantu rias untuk melakukan pekerjaan merias.
"Kami merias sejak pukul 04.00 WIB dan baru selesai pukul 10.30 WIB," ujar Fitri.
Sumber : Detik
Mereka adalah putra putri pasangan Achsan Mawardi dan Rofiatul Adafiah. Pasutri tersebut memiliki 7 anak. Dan yang menikah adalah anak nomor dua, tiga, empat, dan lima.
Anak nomor dua adalah M. Ulum Idris yang menikahi Eva Ernawati asal Tulangan, Sidoarjo. Anak nomor tiga adalah Wahidatul Qur Ani yang dipersunting M. Saifulloh asal Candi, Sidoarjo. Anak nomor empat adalah M. Ulyan Sayusshofah yang memperistri Uyun Afadah asal Wonoayu, Sidoarjo. Dan anak nomor lima adalah Manilatur Rohmah yang diperistri M. Amin Satria Irawan asal Malang.
"Pernikahan ini merupakan suatu kesepakatan," kata Achsan kepada wartawan.
Achan menceritakan, awalnya dia dan istrinya sedang membahas tentang pernikahan Ulum, anaknya nomor dua. Kebetulan diskusi itu didengar oleh anaknya yang nomor tiga dan empat. Mereka pun meminta juga agar dinikahkan. Saat sedang mempertimbangkan hal itu, anak nomor lima, Manilatur, ternyata juga mendengarnya.
"Adiknya (Manilatur) juga ingin dinikahkan. Akhirnya semua sepakat menikah bareng dengan alasan menghemat biaya," lanjut Achsan.
Meski resepsinya dilaksanakan bersama. Namun akad nikah dilangsungkan berbeda. Ulum dan Wahidatul (anak kedua dan ketiga) melangsungkan akad nikah Minggu (18/8/2013) kemarin. Sementara Ulyan dan Manilatur (anak keempat dan kelima) melangsungkan akad nikah pagi tadi.
Perhelatan 'akbar' tersebut akhirnya digelar. Keempat pasangan secara bersama duduk di pelaminan. 600 undangan telah disebar untuk pernikahan unik tersebut. Meski dilangsungkan berbarengan, namun hal itu tak mengurangi kesakralan sebuah resepsi pernikahan.
"Deg-degan juga, tapi saya merasa senang dan bangga. Untuk bulan madu, saya belum memikirkannya," ujar anak kelima, Manilatur.
Perias para pengantin, Fitri Sutarmi, menjelaskan jika persiapan merias pada pengantin membutuhkan waktu yang cukup lama. Fitri mengaku membutuhkan 12 pembantu rias untuk melakukan pekerjaan merias.
"Kami merias sejak pukul 04.00 WIB dan baru selesai pukul 10.30 WIB," ujar Fitri.
Sumber : Detik
5 komentar
unik
lucu
ya
tes komen
nikah massal gan
Biasakanlah berkomentar dengan bahasa yang baik.
Komentar Sara, link, atau tidak pantas, masuk folder spam.